Selasa, 12 Oktober 2010

Manusia Sebagai Mahluk Sosial

Manusia Sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
A. Manusia Sebagai Mahluk individu
      Manusia menurut Prof. Jacolo, adalah biokultural manusia adalah produk interaksi antara faktor- faktor bilogi dan budaya. Individu (Bahasa Indonesia), artinya orang seorang individu kata ini mengacu pada manusia saja. In-dividire berarti mahluk individual yang tidak dapat dibagi-bagikan kata sifatnya ad individual (Bahasa perancis), menunjuk pada stu orang sekaligus untuk membedakannya dengan masyarakat (individu and society) dan juga dimaksudkan cirri-ciri yang melekat pada satu orang tersebut. Setiap individu memiliki ciri-ciri khas yang telah di built-in’dalam dirinya ciri-ciri watak seseorang individu yang konsisten yang memberikan kepadanya yang khusus disebut suatu kepribadian
       Individu artinya perseorangan atau pribadi yang terpisah dari orang lain’pandangan yang mengembangkan pemikiran bahwa manusia pada dasarnya adalah individu yang bebas dan merdeka adalah faham individualism. Paham individualisme menekankan pada kekhususan. Martabat, hak dan kebebasan perorangan
         Ada beberapa macam dorongan yang merupakan unsure-unsur penyebab perbedaan antara individu satu dengan indivvidu yamg lainnya.
1. Dorongan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
2. Dorongan seks.
3. Dorongan untuk cari makan.
4. Dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain.
5. Dorongan untuk menerimatingka laku seseorang.
6. Dorongan untuk berbakti
7. Dorongan untuk keindahan.
     Perkembangan manusia yang wajar dan normal harus melalui peruses pertumbuhan dan perkembangan lahir dan batin. Dalam arti bahwa individu/pribadi manusia merupakan keseluruhan jiwa raga yang mempunyai cirri-ciri khas tersendiri.
B. Manusia Sebagai mahluk Sosial
       Dalam kehidupan sehari- hari kita menemukan kenyataan bahawa manusia manusia sebagai mahluk social ada kcendrungan untuk melakukan keslahan sesame manusia, kecenderungan manusia yang bersosial ini selalu timbul karena pada diri setiap manusia ada sesuatu yang saling membtuhkan. Dari kenyataan tersebut maka timbullah suatu struktur keterhubungan yang beraneka ragam.
      Manusia dalam menjalani kehidupannnya akan senantiasabersama dan bergantung pada manusia lainnya. Karena untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia tidak dapat memenuhi sendiri. Diaa akan bergabung dengan yang lainnya membentuk kelompok-kelompok dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup dan mencapai tujuannya.
Kebutuhan hidup manusia bermacam-macam dan bertingkat. Misalnya, kebutuhan makan, pakaian,tempat tinggal, hidup damai, hidup berteman dan berorganisasi dan kebutuhan mengeluarkan pendapat.
            Menurut Abraham Maslow ada beberapa tingkat kebutuhan manusia yaitu:
a. Kebutuhan hidup psikologis
b. Kebutuhan rasa aman
c. Kebutuhan kasih saying
d. Kebutuhan akan penghargaan diri
e. Kebutuhan akan aktualisasi diri
Manusia harus memahami eksistensi dirinya sebagai manusia

Minggu, 10 Oktober 2010

RPP MATA PELAJARAN aL- qUR'AN hadis MADRASAH ALIAYAH


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : MA Muhammadiyah T. Lembang
Kls/Semstr : X/ Ganjil
Alokasi Waktu : 2x45 Menit
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadist
Pertemuan Ke : 1 (satu)

1. Standar Kompetensi
Mampu memahami pengertian Al-Qur’an dan wahyu
2.Kompetensi Dasar
Menjelaskan pengertian Al-Qur’an, wahyu dan menyebutkan bukti keaotentikan Al-Qur’an
3. Indikator
• Menyebutkan pengertian Al-Qur’an secara tertulis
• Menyebutkan pengertiean wahyu secara terulis.
• Mengidentifikasi nama-nama lain dan Al-Qur’an.
• Membedakan Al-Qur’an dan Hadits nabawi
• Membedakan Al-Qur’an dengan haadits qudsi dan Hadits nabawi
• Menyebutkan keaotentikan Al-Qur’an
4. Tujuan Pembelajarn
Siswa mampu menyebutkan pengertan Al-Qur’an dan Wahyu secara tertulis.
5, Materi pembelajarn
• Pengertian Al-Qur’an me nurut bahasa
• Pengertian wayu menurut bahasa dan istilah
6. Metode Pembelajaran
 Ceramah
 Tanya jawab
7. Langkah- langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
• Memberi salam dan do’a bersama
• Absensi siswa
• Meyampaikan pokok-pokok pebelajaran
2. kegiatan Inti
• Guru menjelaskan pengertian Al-Qur’an menurut bahaasa dan istila
• Guru menyebutkan ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan pengertian Al-Qur’an
• Guru menjelaskan pengertian wahyu menurut bahasa dan istilah
• Guru meyebutkan ayat yang berkaitan dengan wahyu
3. Kegiatan Penutup
• Guru menyimpulkan materi
• Guru membaca doa bersama dan mengucapkan salam sebelum kelar kelas
8. Sumber dan bahan pembelajaran
 Buku paket PAI Al-Qur’an hadits kls X penerbit PT karya toha putra
 Buku paket ULUM AL- QUR’AN penerbit pustaka setia Bandungg
 Mazhab Al-Qur’an Depag









9. Penilaian
 Ulangan Individu
 Tanya jawab

Sinjai, 05 Oktober 2009
Guru Pamong Mahasiswa PPL



Ardiansah, S.Pd.I K A H A R

Mengetahui,
Kepala sekolah
MA Muhammadiyah T. Lembang


S y u k u r , S.Ag
Nip. 150 409 659







































RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : MA Muhammadiyah T. Lembang
Kls/Semstr : X/ Ganjil
Alokasi Waktu : 2x45 Menit
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits
Pertemuan ke : 2 (dua)

1. Standar Kompetensi
Mampu memahami pengertian Al-Qur’an dan wah
2.Kompetensi Dasar
Menjelaskan pengertian Al-Qur’an, wahyu dan menyebutkan bukti keaotentikan Al- Qur’an
3. Indikator
• Menyebutkan pengertian Al-Qur’an secara tertulis
• Menyebutkan pengertiean wahyu secara terulis.
• Mengidentifikasi nama-nama lain dan Al-Qur’an.
• Membedakan Al-Qur’an dan Hadits nabawi
• Membedakan Al-Qur’an dengan haadits qudsi dan Hadits nabawi
4. Tujuan Pembelajarn
• Siswa mampu mengidentifikasikan nama-nama lain Al-Qur’an.
• Siswa mampu memahami Al-Qur’an .
5. Materi pembelajarn
Pengertian Al-Qur’an menurut pendapat para ahli
6. Metode Pembelajaran
 Ceramah
 Tanya jawab
7. Langkah- langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
• Memberi salam dan do’a bersama
• Absensi siswa
• Mengefaluasi pelajaran minggu lalu
• Menjelaskan pokok- pokok pembelajaran
2. Kegiatan Inti
• Menjelaskan proses diturukannya Al-Qur’an
• Menjelaskan hikma diturunkannya Al-Qur’an secara berangsur-angsur
• Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskn
3. Kegiatan penutup
• Guru menyipulkan materi
• Memberikan tugas kepada siswa.
• Membaca do’a dan mengucapkan salam sebelum keluar kelas

8. Sumber dan bahan pembelajaran
• Buku paket PAI Al-Qur’an hadist kls X penerbit PT karya toha putra
• Buku paket ULUM AL- QUR’AN penerbit pustaka setia Bandungg
• Mazhab Al-Qur’an Depag









9. Penilaian
• Ulangan blok
• Ulangan Individu
• Tanya jawab

Sinjai, 12 Oktober 2009
Guru Pamong Mahasiswa PPL



Ardiansah, S.Pd.I K A H A R

Mengetahui,
Kepala sekolah
MA Muhammadiyah T. Lembang


S y u k u r , S.Ag
Nip. 150 409 659






































RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : MA Muhammadiyah T. Lembang
Kls/Semstr : X/ Ganjil
Alokasi Waktu : 2x45 Menit
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits
Pertemuan Ke : 3 (tiga)

1. Standar Kompetensi
Mampu memahami pengertian Al-Qur’an dan wah
2. Kompetensi Dasar
Menjelaskan pengertian Al-Qur’an, wahyu dan menyebutkan bukti keaotentikan Al-Qur’an
3. Indikator
• Menyebutkan pengertian Al-Qur’an secara tertulis
• Menyebutkan pengertiean wahyu secara terulis.
• Mengidentifikasi nama-nama lain dan Al-Qur’an.
• Membedakan Al-Qur’an dan Hadits nabawi
• Membedakan Al-Qur’an dengan haadits qudsi dan Hadits nabawi
• Menyebutkan keaotentikan Al-Qur’an
4. Tujuan Pembelajaran
• Siswa mampu membedakan antara Al-Qur’an, hadits nabawi dan hadits qudsi.
• Siswa mampu mengidentifikasikan perbedaan Al-Qur’an dan had
5. Materi pembelajarn
 Bukti keaotentikan Al-Qur’an
 QS-Yunus ayat 36-38
 QS-Al- Haqqh ayat 38-52
6. Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Tanya jawab
7. Langkah- langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
• Memberi salam dan do’a bersama
• Absensi siswa Mengumpul tugas siswa
• Menjelaskan pokok- pokok pembelajaran
2. Kegiitan Inti
• Menjelaskan keaotentikan Al-Quran
• Menjelaskan QS- Yunus 36-38 tentang jaminan kemurnian , keagungan dan hehebatan Al-Qur.an
• Menjelaskan QS-Al haqqah 38-52 tentang bukti-bukti kebenaran Al-Qur’an Menjelaskan QS- Al-An’am 114-117 tentang jaminan kesempurnaan Al-Qur’an
3. Kegiatan penutup
• Guru menyipulkan materi
• Membaca do’a dan mengucapkan salam sebelum keluar kelas
8. Sumber dan bahan pembelajaran
• Buku paket PAI Al-Qur’an hadist kls X penerbit PT karya toha putra
• Buku paket ULUM AL- QUR’AN penerbit pustaka setia Bandungg
• Mazhab Al-Qur’an Depag






9. Penilaian
• Ulangan blok
• Ulangan Individu
• Tanya jawab
Sinjai, 26 Oktober 2009
Guru Pamong Mahasiswa PPL




Ardiansah, S.Pd.I K A H A R

Mengetahui,
Kepala sekolah
MA Muhammadiyah T. Lembang



S y u k u r , S.Ag
Nip. 150 409 659





































RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : MA Muhammadiyah T. Lembang
Kls/Semstr : XI/ Ganjil
Alokasi Waktu : 2x45 Menit
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits
Pertemuan Ke : 1 (Satu)

1. Standar Kompetensi
Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang perintah menjaga kelestarian lingkungan hidup
2. Kompetensi Dasar
Kemampuan memahami ajaran Al-Qur’an tentang pelestarian lingkungan
3. Indikator
• Membaca ayat Al-Qur’an dan hadits nabi tentang pelestarian lingkungan
• Menulis/menyalin ayat Al-Qur’an dan hadits nabi tentang pelestarian lingkungan.
• Menerjemahkan ayat Al-Qur’an dan hadits nabi tentang pelestarian lingkungan.
• Menyimpulkan isi kandungan ayat Al-Qur’an dan hadits nabi tentang pelestarian lingkungan.
• Menunjukan perilaku yang mencerminkan pendayagunaan suber alam.
4. Tujuan pembelajaran
• Siswa mempu membaca ayat Al-Qur’an dan hadits nabi tentang pelestarian lingkungan
• Siswa mempu Menulis ayat Al-Qur’an dan hadits nabi tentang pelestarian lingkungan.
5. Materi pembelajaran
• Menjaga kelestarian lingkungann.
• Pendayagunaan sumber alam QS-Al-furqan 45-50
• Perbuatan merusak alam perbuatan munafik QS-Al-Baqarah 204-206,
6. Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Tanya jawab
7. Langkah-langkah pembelajaran
1. Kegiatan Awal
• Memberi salam dan do’a bersama
• Absensi siswa
• Menjelaskan pokok- pokok pembelajaran
2. Kegiitan Inti
• Membacakan QS-Al-furqan 45-50 tentang pendayagunaan sumber daya alam
• Menerjemahkan QS-Al-furqan 45-50 tentang pendayagunaan sumber daya alam
• Memberikan kepada salah sorang kepada siswa untuk membacakan -Al-furqan 45-50 tentang pendayagunaan sumber daya alam
• menjelaskan kandungan QS-Al-furqan 45-50
• memberikan tanya jawab kepda siswa.
3. Kegiatan penutup
• Guru menyipulkan materi
• Membaca do’a dan mengucapkan salam sebelum keluar kelas




8. Sumber dan bahan pembelajaran
• Buku paket PAI Al-Qur’an hadist kls XI penerbit PT karya toha putra
• Buku paket ULUM AL- QUR’AN penerbit pustaka setia Bandungg
• Mazhab Al-Qur’an Depag
9. Penilaian
• Ulangan blok
• Ulangan Individu
• Tanya jawab
Sinjai, 06 Oktober 2009

Guru Pamong Mahasiswa PPL



Ardiansah, S.Pd.I K A H A R

Mengetahui,
Kepala sekolah
MA Muhammadiyah T. Lembang



S y u k u r , S.Ag
Nip. 150 409 659
































RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : MA Muhammadiyah T. Lembang
Kls/Semstr : XI/ Ganjil
Alokasi Waktu : 2x45 Menit
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hait
Alokasi Waktu : 2x45 Menit
Pertemuan Ke : 2 (Dua)

1. Standar Kompetensi
Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang perintah menjaga kelestarian lingkungan hidup
2. Kompetensi Dasar
Kemampuan memahami ajaran Al-Qur’an tentang pelestarian lingkungan
3. Indikator
• Membaca ayat Al-Qur’an dan hadits nabi tentang pelestarian lingkungan
• Menulis/menyalin ayat Al-Qur’an dan hadits nabi tentang pelestarian lingkungan.
• Menerjemahkan ayat Al-Qur’an dan hadits nabi tentang pelestarian lingkungan.
• Menyimpulkan isi kandungan ayat Al-Qur’an dan hadits nabi tentang pelestarian lingkungan.
• Menunjukan perilaku yang mencerminkan pendayagunaan suber alam.
4. Tujuan pembelajaran
• Siswa mempu Menulis ayat Al-Qur’an dan hadits nabi tentang pelestarian lingkungan.
• Siswa mampu memahami tererjemahkan ayat Al-Qur’an dan hadits nabi tentang pelestarian lingkungan.
5. Materi pembelajaran
• Perbuatan merusak alam perbuatan munafik QS-Al-Baqarah 204-206
• Larangan membuat kerusakan QS-Al-A’raf 56-58
6. Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Tanya jawab

7. Langkah-langkah pembelajaran
1. Kegiatan Awal
 Memberi salam dan do’a bersama
 Absensi siswa
 Menjelaskan pokok- pokok pembelajaran
2. Kegiitan Inti
 Membacakan QS-Al-Baqarah 204-206 dan QS-Al-A’raf 56-58 tentang perbuatan merusak alam perbuatan munafik dan larangan membuat kerusakan
 Menerjemahkan QS-Al-Baqarah 204-206 dan QS-Al-A’raf 56-58 tentang perbuatan merusak alam perbuatan munafik dan larangan membuat kerusakan
 Memberikan kepada salah sorang kepada siswa untuk membacakan QS-Al-Baqarah 204-206 dan QS-Al-A’raf 56-58 tentang perbuatan merusak alam perbuatan munafik dan larangan membuat kerusakan
 Menjelaskan kandungan ayat tersebut.
 memberikan tanya jawab kepda siswa.
3. Kegiatan penutup
 Guru menyipulkan materi
 Membaca do’a dan mengucapkan salam sebelum keluar kelas
8. Sumber dan bahan pembelajaran
• Buku paket PAI Al-Qur’an hadist kls XI penerbit PT karya toha putra
• Buku paket ULUM AL- QUR’AN penerbit pustaka setia Bandungg
• Mazhab Al-Qur’an Depag
9. Penilaian
• Ulangan blok
• Ulangan Individu
• Tanya jawab
Sinjai, 13 Oktober 2009

Guru Pamong Mahasiswa PPL



Ardiansah, S.Pd.I K A H A R

Mengetahui,
Kepala sekolah
MA Muhammadiyah T. Lembang


S y u k u r , S.Ag
Nip. 150 409 659




























RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : MA Muhammadiyah T. Lembang
Kls/Semstr : XI/ Ganjil
Alokasi Waktu : 2x45 Menit
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hait
Pertemuan Ke : 3 (Tiga)
1. Standar Kompetensi
Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang perintah menjaga kelestarian lingkungan hidup
2. Kompetensi Dasar
Kemampuan memahami ajaran Al-Qur’an tentang pelestarian lingkungan
3. Indikator
• Membaca ayat Al-Qur’an dan hadits nabi tentang pelestarian lingkungan
• Menulis/menyalin ayat Al-Qur’an dan hadits nabi tentang pelestarian lingkungan.
• Menerjemahkan ayat Al-Qur’an dan hadits nabi tentang pelestarian lingkungan.
• Menyimpulkan isi kandungan ayat Al-Qur’an dan hadits nabi tentang pelestarian lingkungan.
• Menunjukan perilaku yang mencerminkan pendayagunaan suber alam.
4. Tujuan pembelajaran.
• Siswa mampu menyimpulkan isi kandungan ayat Al-Qur’an dan hadits nabi tentang pelestarian lingkungan.
• agar siswa mampu menerapkan perilaku yang mencerminkan pendayagunaan sumber alam
5. Materi pembelajaran
• Kerusakan alam akibat perbuatan manusia QS-Ar-Rum 41-42
• Hadits tentang perbuatan manusia,
6. Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Tanya jawab
7. Langkah-langkah pembelajaran
1. Kegiatan Awal
• Memberi salam dan do’a bersama
• Absensi siswa
• Menjelaskan pokok- pokok pembelajaran
2. Kegiitan Inti
• Membacakan QS-Ar-Rum 41-42 tentang larangan membuat kerusakan
• Menerjemahkan QS-Ar-Rum 41-42 tentang larangan membuat kerusakan
• Memberikan kepada salah sorang kepada siswa untuk membacakan QS-Ar-Rum 41-42 tentang larangan membuat kerusakan
• Menjelaskan kanduugan ayat tersebut.
• Membacakan hadits dan terjemahannya tengtang perbuatan manusia
• Menjelaskan kandungan hadits tersebut.
• memberikan tanya jawab kepda siswa.
3. Kegiatan penutup
• Guru menyipulkan materi
• Membaca do’a dan mengucapkan salam sebelum keluar kelas
8. Sumber dan bahan pembelajaran
• Buku paket PAI Al-Qur’an hadist kls XI penerbit PT karya toha putra
• Buku paket ULUM AL- QUR’AN penerbit pustaka setia Bandungg
• Mazhab Al-Qur’an Depag

9. Penilaian
• Ulangan blok
• Ulangan Individu
• Tanya jawab
Sinjai, 20 Oktober 2009

Guru Pamong Mahasiswa PPL



Ardiansah, S.Pd.I K A H A R

Mengetahui,
Kepala sekolah
MA Muhammadiyah T. Lembang


S y u k u r , S.Ag
Nip. 150 409 659






































RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : MA Muhammadiyah T. Lembang
Kls/Semstr : XII/ Ganjil
Alokasi Waktu : 2x45 Menit
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hait
Alokasi Waktu : 2x45 Menit
Pertemuan Ke : 1 (Satu)
1 Standar kompeteni
Memahami tanggung jawab terhadap diri, keluarga dan masyarakat
2.Kompetensi dasar
Menerpkan sikap tanggung jawab terhadap diri, keluarga dan masyarakat.
3. Indikator
• Siswa mampu membaca ayat dan hadits dengan fasih.
• Siswa mampu menrjemahkan ayat dan hadits dengan benar.
• Siswa mampu mencari dan menyalin ayat dan hadits dengan benar.
• Sisw mampu mmenunjukkan perilaku yang mencerminkan tanggun jawab terhadap diri, keluarga dan masyarakat
4.Tujuan Pembelajaran
• Siswa mampu memahami kewajiban diri dan keluarga dalam Islam
• Siswa mampu membaca QS. At-Tahrim ayat 6 dan QS. Taha ayat 32
5. Materi Pembelajaran
• Kewajiban diri dan keluarga QS. At-Tahrim ayat 6 dan QS. Tahaa ayat 32
6. Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Tanya jawab
7. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
• Memberi salam dan do’a bersama
• Absensi siswa
• Menjelaskan pokok- pokok pembelajaran
2. Kegiitan Inti
• Membacakan QS. At-Tahrim ayat 6 dan QS. Taha ayat 32 tentang kewajiban diri dan kelarga
• Menerjemahkan QS. At-Tahrim ayat 6 dan QS. Taha ayat 32 tentang kewajiban diri dan kelarga
• Memberikan kepada salah sorang kepada siswa untuk membacakan QS. At-Tahrim ayat 6 dan QS. Taha ayat 32 tentang kewajiban diri dan kelarga
• Menjelaskan kanduugan ayat tersebut.
• Memberikan tanya jawab kepda siswa.
3. Kegiatan penutup
• Guru menyipulkan materi
• Membaca do’a dan mengucapkan salam sebelum keluar kelas
8. Sumber/bahan Pembelajaran
• Buku paket PAI Al-Qur’an hadist kls XII penerbit PT karya toha putra
• Buku paket ULUM AL- QUR’AN penerbit pustaka setia Bandungg
• Mazhab Al-Qur’an Depag






9. Penilaian
• Ulangan blok
• Ulangan Individu
• Tanya jawab

Sinjai, 05 Oktober 2009

Guru Pamong Mahasiswa PPL



Ardiansah, S.Pd.I K A H A R

Mengetahui,
Kepala sekolah
MA Muhammadiyah T. Lembang


S y u k u r , S.Ag
Nip. 150 409 659





































RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : MA Muhammadiyah T. Lembang
Kls/Semstr : XII/ Ganjil
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hait
Alokasi Waktu : 2x45 Menit
Pertemuan Ke : 2 (Dua)

1. Standar kompeteni
Memahami tanggung jawab terhadap diri, keluarga dan masyarakat
2. Kompetensi dasar
Menerpkan sikap tanggung jawab terhadap diri, keluarga dan masyarakat.
3. Indikator
• Siswa mampu membaca ayat dan hadits dengan fasih.
• Siswa mampu menrjemahkan ayat dan hadits dengan benar.
• Siswa mampu mencari dan menyalin ayat dan hadits dengan benar.
• Sisw mampu mmenunjukkan perilaku yang mencerminkan tanggun jawab terhadap diri, keluarga dan masyarakat
4. Tujuan Pembelajaran
• Siswa mampu memahami tanggung jawab dalam masyarakat
• Siswa mampu mengaplikasikan QS- Al-An’an:70 dan QS-An Nisa:36 tentang tanggung jawab dalam masyarakat..
5. Materi Pembelajaran
• Tanggung jawab dalam masyarakat QS- Al-An’an:70 dan QS-An Nisa:36
6. Metode Pembelajaran
Ceramah
Tanya jawab
7. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
 Memberi salam dan do’a bersama
 Absensi siswa
 Menjelaskan pokok- pokok pembelajaran
2. Kegiitan Inti
• Membacakan QS- Al-An’an:70 dan QS-An Nisa:36 tentang tanggung jawab dalam masyarakat..
• Menerjemahkan QS- Al-An’an:70 dan QS-An Nisa:36 tentang tanggung jawab dalam masyarakat..
• Memberikan kepada salah sorang kepada siswa untuk membacakan QS- Al-An’an:70 dan QS-An Nisa:36 tentang tanggung jawab dalam masyarakat..
• Menjelaskan kanduugan ayat tersebut.
• Memberikan tanya jawab kepda siswa.
3. Kegiatan penutup
Guru menyipulkan materi
Membaca do’a dan mengucapkan salam sebelum keluar kelas
8. sumber/bahan Pembelajaran
• Buku paket PAI Al-Qur’an hadist kls XII penerbit PT karya toha putra
• Buku paket ULUM AL- QUR’AN penerbit pustaka setia Bandungg
• Mazhab Al-Qur’an Depag






9. Penilaian
 Ulangan blok
 Ulangan Individu
 Tanya jawab
s
Sinjai, 12 Oktober 2009

Guru Pamong Mahasiswa PPL




Ardiansah, S.Pd.I K A H A R

Mengetahui,
Kepala sekolah
MA Muhammadiyah T. Lembang




S y u k u r , S.Ag
Nip. 150 409 659

keorganisasian

KEORGANISASIAN
   Pada dasarnya manusia senantiasa menginginkan kemudahan dalam mencapai tujuan yang ingin diraihya. Namun dilain sisi manusia juga memahami segala keterbatasan yang dimilikinya, karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Dengan demikian manusia menyadari perlunya kerjasama dengan orang lain untuk mencapai sebuah tujuan maka lahirlah yang namanya organisasi
      BERORGANISASI,,, KENAPA TIDAK ????!!!
    Mungkin itulah salah satu kalimat yang cocok untuk meyakinkan orang-orang yang menganggap bahwa organisasi itu berseberangan dengan nilai akademik. Sekelompok orang atau beberapa individu ada yang beranggapan bahwa ikut aktif di sebuah organisasi dapat mngganggu aktifitas study mereka. Malahan ada yang menganggap bahwa ikut aktif di sebuah organisasi tidak lain hanya sekedar kumpul-kumpul, ikut-ikutan dan membicarakan suatu topic tertentu yang mneurut mereka tidak berguna sama sekali. Dari situ mereka mengambil kesimpulan bahwa alangkah lebih baik jika hanya berfokus dalam study saja dan abaikan saja apa itu yang namanya berorganisasi.
      Dari sini kita dapat menangkap seklumit fenomena yang tentu saja tdak sesuai dengan asas dan tujuan dari organisasi itu sendiri. Selain itu juga apakah ada hubungan keterkaitan antara kebutuhan berorganisasi dengan akademik. Untuk menjawab hal ini kita harus mngerti dulu apa itu sebenanya organisasi dan bagaimana praktek pelaksanaan yang benar di dalam organisasi itu. Nah kalau kita sudah bener-bener tau, sudah barang tentu kita tidak akan tergolong sekelompok orang –orang yang menilai negative tentang berorganisasi.
     Dari pengertian organisasi sendiri kita dapat mengambil satu point penting yaitu kata sekumpulan atau sekelompok. Tentu sebuah orgnisasi tidak lepas akan hal itu. Bagaimana tidak, apa mungkin organisasi hanya dianggotai oleh satu individu saja. Kalau seperti itu namanya bukan organisasi tetapi sendiriisasi. Bagaimana kok sampai ada orang yang menganggap organisasi bukanlah suatu yang penting sedangkan kita tahu bahwa sebuah organisasi pasti di dalamnya terdiri dari sekelompok orang yang berbeda latar belakang, watak, pengetahuan, serta pengalaman dan lain sebagainya. Dengan keragaman dari sekelompok orang tersebutlah justru kita bisa memperoleh satu segi positif dari berorganisasi. Coba pembaca silahkan berfikir sejenak, jika ada sekelompok orang saling bertukar fikiran, beradu argument, saling memberi masukan satu sama lain dan saling mengisi jika ada kekurnagan diantara kedua pihak tersebut. Nah secara tidak langsung kita akan memperoleh nilai plus dari keikutsertaan dalam sebuah komunitas tersebut kan ! daripada kita mengotak-atik suatau hal menurut ide dan pendapat kita sendiri malah itu belum tentu benar.
        Disamping itu, masih dalam artian sekumpulan. Satu point lagi yang harus kita tahu. Jika dalam sebuah komunitas menyepakati suatu perkara yang sebelumnya menjadi perbedaaan diantaa mereka, tentu saja kesepakatan itu lebih diperhitungkan dan dipertimbangkan daripada hanya berasal menurut pendapat seorang saja. Sehinga kita tahu sebuah ijma’ dari ulama malah menempati urutan ke tiga sebagai dasar hukum di dalam Islam setelah AlQuran dan Hadits yang tentu saja kesemua itu tidak lepas karena ijma’ ulama adalah sebuah kesepakatan umum yang semua anggotanya harus setuju. Dan organisasipun tidak lebih memiliki kandungan makna yang seperti itu.
     Kembali kepada topik semula, menurut hemat penulis antara akademis dan kebutuhan berorganisasi itu memiliki hubungan erat. Kalau dalam istilah biologi mungkin simbiosis mutualisme yaitu hubungan dua unsur yang satu sama lain saling menguntungkan. Kenapa seperti itu, karena memang antara oraganisasi dan akademik adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Edukasi merupakan asas dan pondasi untuk dapat bisa berperan aktif dalam sebuah oragnisasi. Berorganisasi tanpa memiliki dasar penddidikan yang cukup akan timbul anggapan berorganisasi cuman sekadar grubyak-grubyuk atau ikut ikutan saja.
       Kalau kita sudah mengetahui bagaiman pentingnya nilai edukasi dalam ikut berperan aktif dalam sebuah oraganisasi, terus bagaimana imbal baliknaya. Tentu saja ada. Kan sudah penulis sebutakan bahwa ibaratnya adalah simbiosis mutualisme atau saling menguntungkan. Jadi imbal balik organisasi terhadap akademik adalah merupakan realisasi atau penerapan dari yang semula belajar di bangku sekolah atau kuliah kemudian di peragakan secara langsung di lapangan. Kita juga akan mendapatkan banyak pengalaman bagaiman cara kita brsosialisasi dan bermsyarakat yang baik. Dan tentu saja pelajaran itu dapat kita peroleh hanya jika kita berorganisasi. Seprerti itulah keuntungan diantara keduanya yaitu saling mengisi dan melengkapi. Kalau diawal disebutkan bahwa ada sekelompok orang yang beranggapan ketidakpentingan berorganisasi lebih disebabkan oleh topik yang dikaji hanya hal-hal yang diluar dari seperti apa yang mereka dapatkan dibangku kuliah. Akan tetapi hemat penulis jusru hal yang seperti itulah yg malah bisa menopang dan menambah pengetahuan serta pengalaman bagaiman cara kita berinteraksi dan bersosialisasi yang baik dengan masyarakat.
         Akan tetapi ada satu hal yang perlu diingat. Kita yang saat ini bersetatus sebagi mahasiswa haruslah pandai-pandai menyeimbangkan antara berorganisasi dan study. Jangn sampai kita berat sebelah. Dalam artian cuman mementingkan organsasi saja atau Cuma edukasi saja. Tapi usahakan kita mampu mengatur sebaik mungkin dan sedemikian rupa supaya kita dapat mengambil manfaat dari kedua hal tersebut. Kalau sudah seperti itu insyaallah akan sukses study sukses juga berorganisasi. Terus bagaimana tip-tip atau metode untuk bisa seperti itu? Kalau masalah itu nanti akan kita bicarakan lagi dalm kesepatan lain.

Tetep semangat dan istiqomah kawan….!
NEXT....
Organisasi adalah suatu kelompok orang yang memiliki tujuan yang sama. Baik dalam penggunaan sehari-hari maupun ilmiah,

        Organisasi dapat dirumuskan sebagai suatu kerjasama berdasarkan suatu pembagian kerja yang tetap. Hidup berkelompok pada umumnya membutuhkan suatu perkumpulan atau organisasi. Didalam UUD'45 pasal 28, berorganisasi disebutkan dengan istilah berserikat, dari ulasan singkat diatas kita sedikit byk mengetahui apa dan fungsi organisasi itu. dlm ruang lingkup yg plg kecil seperti keluarga serumah itu adalah organisasi juga. dimana kita akan belajar berinteraksi dlm lingkungan / kehidupan sosial. mencapai tujuan scara bersama2. berdemokrasi, dan belajar menghargai dan menghormati hak2 org lain. dan belajar berjiwa besar / legawa. serta belajar tuk bertanggung jawab pada diri sendiri dan komunitas,
         kurangnya mahasiswa yg berminat dlm organisasi adalah kurangnya pemahaman akan fungsi dan manfaat positif dan bentuk organisasi itu sendiri. yg mereka liat hanyalah organisasi2 yg tdk sesuai dgn harapannya. dan mereka takut akan tanggung jawab / beban kerja yg akan dienbannya kalo bergabung dlm organisasi.
Lalu apa yang menjadi tujuan sehingga materi ini disajikan dihadapan saudara?
1. Dari sisi peran saudara sebagai seorang mahasiswa
       Mahasiswa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari civitas akademika kampus. Dalam stratifikasi sosial komunitas ini menempati urutan teratas sebagai kaum intelektual. Kitapun memahami bahwa kaum intelektual dalam pola tingkah lakunya telah mengalami peradaban yang lebih maju dibanding strata sosial lainnya. Sehingga mahasiswa yang menjadi bagian dari kaum intelektual ini harus menyadari posisinya. Untuk itu mahasiswa perlu menyadari seluk beluk organisasi karena masyarakat menjadikan mahasiswa kiblat dalam melakukan konstruk peradaban.
Dilain pihak mahasiswa memiliki peran ganda yaitu sebagai pelajar dan sebagai sosial control bagi masyarakat dan hanya dengan pengenalan terhadap konsep berorganisasi yang dapat membuat mahasiswa itu mampu menjalani kedua program ini.
          Sedemikian urgennya kesadaran berorganisasi ini sehingga dalam dunia kampus ada pameo yang mengatakan bahwa mahasiswa yang tidak berorganisasi bagai tentara yang menuju kemedan perang tanpa membawa senjata. Karena organisasi adalah ruh dari pergerakan mahasiswa dan dengan organisasi pula mahasiswa menyadari arti penting sebuah pergerakan.
        Sebagaimana pada pembahasan sebelumnya, bahwa daerah atau wilayah yang dihuni oleh orang-orang yang memiliki kesadaran berorganisasi akan lebih mudah mengalami kemajuan. Demikian pula dengan dunia kampus, kampus yang dihuni oleh orang-orang yang memiliki kesadaran berorganisasi yang tinggi akan memperlihatkan kualitas mahasiswa yang jauh lebih maju baik dari segi pola pikir maupun dari pola tingkah lakunya dibanding dengan kampus yang dihuni oleh orang-orang yang melempem alias loyo tidak punya spirit bahkan mahasiswa yang seperti ini hanya akan menciptakan suasana kampus yang Laa Tamuutu Walaa Yahyaa.
2. Dari segi nash/ perintah berorganisasi
          Muhammadiyah didirikan berdasarkan spirit surat Al-imran 104 dimana dalam ayat ini Allah memerintahkan agar ada segolongan manusia yang menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari kemungkaran. Ayat ini mengisyaratkan pada persoalan dakwah dan kemaslahatan umat manusia hendaknya kita senantiasa dalam berjamaah (berkelompok).
        Selain itu Allah juga sangat mencinta hambanya yang melakukan kebaikan dalam sebuah komunitas, sebagaimana firman-Nya dalam surat Ash-shaf : 4, dalam ayat ini Allah menegaskan kecintaannya kepada manusia yang selalu bersatu dalam kebaikan dan hal ini dilakukan dalam sebuah komunitas (organisasi).
       Meskipun kebaikan yang diperjuangkan tidak akan bertahan jika tidak dilakukan secara terorganisir, sebagaimana dalam pepatah Arab dikatakan bahwa:
Alhaqqu Bilaa Nidzhoomin yaglibuhul baathila binnidzhoom. (kebenaran yang tidak terorganisir akan dikalahkan oleh kejahatan yang tidak terorganisir)
        Dalam organisasi teman-teman akan menemukan hal-hal yang tidak akan anda temukan ditempat lain. Disamapaikan pada penyambutan mahasiswa barau “REVOLUSI 10”di kampus staim sinjai