A.
Latar
belakang
Pembelajaran merupakan
suatu kegiatan proses belajar mengajar antara siswa dan guru dalam mencapai
suatu tujuan. Pembelajaran berasal dari dua konsep yang tak terpisahkan yaitu
konsep belajar dan mengajar. Dua konsep tersebut menjadi terpadu dalam satu kegiatan
manakala terjadi interaksi guru dan siswa pada saat pengajaran berlangsung .
Salah satu hal
yang harus dimiliki oleh pendidik agar seseorang pendidik mampu menjalankan
tugasnya dengan profesional adalah kompetensi pendidik, yang mampu mengikuti
perkembangan zaman sehingga tidak ketinggalan, yaitu mampu memanfaatkan
teknologi yang tersedia saat ini untuk memudahkan dalam pembelajaran khususnya
pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Banyak pakar yang mencoba merumuskan
kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pendidik. Mereka berbeda-beda dalam
merumuskannya antara satu dengan yang lainnya walaupun sebenarnya memiliki
esensi yang sama.
Profesi sebagai guru,
harus tertanam dalam jiwa dan menjadi panggilan hati bagi siapapun yang
memilihnya. Pilihan ini semestinya menjadi prioritas awal, bukan pilihan
antara, apalagi pilihan terakhir. Islam sendiri memberi apresiasi yang tinggi
akan profesi guru (Kiai,Ustadz,Mubaligh,dsb), profesi dipandang baik di sisi
Allah SWT dengan firman-Nya :”Adakah orang (lain) yang paling baik
(profesinya) dibanding orang yang mengajak atau menyeru orang lain untuk tetap
di jalan Allah SWT dan selalu beramal shaleh.
Atas landasan tersebut
setiap GPAI (Guru Pendidikan Agama Islam) harus bekerja semaksimal mungkin,
termasuk memperbaiki proses pembelajaran PAI, melalui aplikasi dan pemanfaatan
informasi teknologi. Perkembangan informasi teknologi yang begitu cepat, mendobrak
tata nilai dan norma agama. Kondisi ini tentu tidak kita biarkan terjadi, kini
terpulang bagi GPAI bersama stakeholder lain, mengantisipasi sisi negatif
keberadaan informasi teknologi sekaligus mengambil mengambil aspek positif
keberadannya.
Perkembangan
komputer saat ini sangat cepat Perkembangan komputer tntu mendorong munculnya
berbagai macam aplikasi yang membawa manfaat bagi kita semua dan memang saat
ini penggunaan yang sangat populer adalah unuk internet Teknologi komputer
merupakan konsep yang sangat luas, kompleks dan komprehensip serta memberikan
kekuatan baru dalam meningkatkan kemampuan peseta didik.Komputer suatu
perkembangan teknologi yang memungkinkan untuk memperoleh informasi yang banyak
dan cepat serta mudah dari berbagai belahan dunia. Karena itu diperlukan
kemampuan cara mendapatkan, memilih dan mengelola produk teknologi informasi
secara mudah diterapkan pada peserta didik.[1]
Melihat
substansi pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang baru
ditetapkan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan saat ini di butuhkan
sarana komputer yang memadai dan bermutu. Sarana pendidikan sebagai salah satu
komponen yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Karena dengan sarana
pendidikan yang lengkap dan bermutu kualitas pembelajaran akan semakin baik,
dan motivasi belajar siswa akan meningkat. Hal itu akan berakibat meningkatnya
daya serap yang pada akhirnya akan berpengaruh pada peningkatan mutu
pendidikan.[2]
B.
Pemanfaatan
teknologi dalam Pembelajaran PAI
1.
Pola Pemanfaatan Media Teknologi
Ada beberapa pola pemanfaatan teknologi media pembelajaran:[3]
a.
Pemanfaatan
media dalam situasi kelas (classroom setting) dalam tatanan (setting) ini media
pembelajaran dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu dan pemanfaatanya
dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam situasi kelas. Dalam
merencanakan pemanfaatan media itu guru harus melihat tujuan yang akan dicapai,
materi pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan itu, serta strategi
belajar mengajar yang sesuai untuk mencapai tujuan itu. Media pembelajaran yang
dipilih haruslah sesuai dengan ketiga hal itu, ialah materi, dan strategi
pembelajaranya.
b.
Pemanfaatan
media di luar situasi kelas.
Pemanfaatan media pembelajaran diluar situasi kelas dapat dibedakan
dalam dua kelompok utama:
1.
Pemanfaatan
secara bebas
Yang
dimaksud dengan pemanfaatan secara bebas ialah bahwa media itu digunakan tanpa
dikontrol atau diawasi. Pembuat program media mendistribusikan program media
itu dimasyarakat pemakai media baik dengan cara diperjual belikan maupun
didistribusikan secara bebas, dengan harapan media itu dapat digunakan orang
dan cukup efektif untuk mencapai tujuan tertentu.[4]
Sebagai
contoh jenis pemanfaatan media seperti ini ialah pemanfaatan siaran radio
pendidikan. Pada saat ini banyak siaran radio atau televisi yang bersifat
pendidikan. Program-program itu disiarkan dengan maksud untuk menyampaikan
pesan-pesan pendidikan tertentu. Pemanfaatan program itu kebanyakan tidak
dikontrol oleh penyelenggara siaran. Program tersebut disiarkan dengan harapan
didengarkan dan dimanfaatkan oleh orang. Dalam hal ini penyelenggara siaran
juga tidak mengatur bagaimana program itu didengar dan dimanfaatkan.
2.
Pemanfaatan
secara terkontrol
Yang
dimaksud pemanfaatan media secara terkontrol ialah bahwa media itu digunakan
dalam suatu rangkaian kegiatan yang diatur secara sistematik untuk mencapai
tujuan tertentu. Anggota kelompok diharapkan dapat berinteraksi baik dalam
diskusi maupun dalam bekerja sama untuk memecahkan masalah, memperdalam pemahaman,
atau menyelesaikan tugas-tugas tertentu.
Hasil belajar mereka dievaluasi secara teratur. Untuk keperluan
evaluasi ini pembuat program media perlu menyediakan alat evaluasi tersebut.
Berikut ini beberapa contoh pemanfaatan program media secara terkontrol:
a)
Pemanfaatan
siaran radio pendidikan utuk penataran guru.
Pusat
teknologi komonikasi pendidikan dan kebudayaan sejak tahun 1975 telah
menyelenggarakan program penataran guru SD melalui radio yang disebut proyek
teknologi komonikasi pendidikan dasar (TK.PD).[5]
siaran radio pendidikan ini program-programnya dibuat oleh Pus Tekkom bersama
dengan direktorat Pendidikan Dasar (Dikdiknas) Ditjen dikdasmen, terutama untuk
memberikan masukan dalam penyusunan kurikulum dan materi program siaran. Pus
Tekkom kemudian mengkoordinasikan penjabaran materi itu kedalam naskah siaran
dan kemudian merekanya dalam kaset.
b)
Pemanfaatan
media untuk mencapai ijazah persamaan SMA,di AS
Di
Amerika Serikat ada beberapa negara bagian yang menyelenggarakan program
pendidikan untuk mendapatkan ijazah persamaan SMA (Highscool equevalanc). Siswa
tersebut kemudian dapat belajar secara bebas menggunakan bahan belajar berupa
media cetak dan media lain.
3.
Pemanfaatan
media secara perorangan, kelompok atau massal
a)
Media dapat
dapat digunakan secara perorangan.
Artinya
media itu digunakan oleh seseorang sendiri saja. Banyak media yang memang
dirancang untuk digunakan secara perorangan. Media seperti ini biasanya
dilengkapi dengan petunjuk pemanfaatan yang jelas sehinggah orang dapat menggunakanya
dengan mandiri, artinya orang itu tidak perlu bertanya kepada orang laintentang
bagaimana cara menggunakanya, alat apa yang diperlukan, dan bagaiman mengetahui
bahwa ia telah berhasil dalam belajar.
b)
Media dapat
digunakan secara berkelompok
Keuntugan belajar menggunakan media secara kelompok ialah bahwa
kelompok itu dapat melakukan diskusi tentang bahan yang sedang dipelajari.
Media yang digunakan secara kelompok harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu
suara yang disajikan oleh media itu harus cukup keras sehinggah semua anggota
kelompok dapat mendengarnya, gambar atau tulisan dalam media itu harus cukup
besar sehinggah dapat dilihat oleh semua anggota kelompok itu, dan perlua ada
penyajian yang dapat memperkeras suara dan membesarkan gambar (proyektor)
c)
Media dapat
juga digunakan secara massal.
Orang
yang jumlahnya puluhan, ratusan, bahkan ribuan dapat menggunakan media itu
bersama-sama. Media yang dirancang seperti ini biasanya disiarkan melalui
pemancar, seperti radio televisi, atau digunakan dalam ruang yang besar.[6]
2. Strategi
Pemanfaatan
Supaya media dapat digunakan secara efektif dan efesien ada tiga
langkah utama yang perlu diikuti dalam menggunakan media yaitu:
1.
Persiapan
sebelum menggunakan media
Supaya penggunaan media dapat berjalan dengan baik kita perlu
membuat persiapan dengan baik pula. Pertama-tama kita pelajari buku petunjuk
yang telah disediakan. Kemudian kita ikutu petunjuk itu. Peralatan yang
diperlukan untuk menggunakan media itu juga perlu disiapkan sebelumnya. Dengan
demikian pada saat kita menggunakan nanti kita tidak akan digaggu dengan
hal-hal yang mengurangi kelancaran penggunaan media itu.Peralatan media perlu
kita tempatkan dengan baik sehinggah kita dapat melihat dan mendengarkan
progranya dengan enak.
2.
Kegiatan selama
menggunakan media
Yang perlu dijaga selama kita menggunakan media adalah suasana
ketenangan. Gangguan-gangguan yang dapat mengganggu perhatian dan konsetrasi
harus dihindarkan. Kalau mungkin ruangan jangan digelapkan sama sekali, supaya
kita masih dapat menulis bila kita menjumpai hal-hal yang penting atau menulis
pertanyaan bila ada bagian yang tidak jelas atau sulit dipahami.
Bila kita menulis atau membuat gambar atau membuat catatan singkat,
usahakan hal tersebut tidak mengganggu konsentrasi kita. Jangan sampai
perhatian kita terlalu banyak tercurah pada apa yang kita tulis sehinggah kita
tidak dapat memperhatikan sajian media yang sedang berjalan.
3.
Kegiatan tindak
lanjut
Maksud kegiatan tidak lanjut ini adalah untuk menjajaki apakah
tujuan telah tercapai dan untuk memantapkan pemahaman terhadap materi
intruksional yang disampaikan melalui media bersangkutan. Bila kita belajar
secara berkelompok kita perlu mengadakan diskusi kelompok untuk membicarakan
jawaban soal tes atau untuk membicarakan hal-hal yang kurang jelas atau sulit
dipahami. Misalnya melakukan tindak lanjut dengan melakukan percobaan,
observasi, menyusun sesuatu dan sebagainya.
3.
Perkembangan
Teknologi Pendidikan di Era Globalisasi
Kemajuan
teknologi dewasa ini dan di masa yang akan datang terutama dibidan informasi
dan komunikasi menyebabkan dunia menjadi sempit cakupannya. Interaksi antara
bangsa yang satu dengan bangsa yang lainnya, baik yang di sengaja ataupun tidak
disengaja menjadi semakain ntensif. Demikian juga yang terjadi di Indonesia dan
negara-negara di dunia. Globalisasi menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindari.[7]
Pada
era globalisasi, ada kecenderungan kuat terjadinya proses universalisasi yang
melanda seluruh aspek khidupan manusia. Salah satu implikasi penyeragaman
terlihat dengan munculnya gaya hidup global seperti makanan, pakaian dan musik.
Anak-anak kecil yang mengenal film-film kartun dari berbagai negara, kita sudah
banyak mengenal makanan dari negara-negara lain, dan deman mode melanda semua
negara, contoh nyata bahwa arus globalisasi tidak terbendung di negara kita.[8]
Banyak
hal yang perlu di cermati agar sebagai bangsa kita tidak ketinggalang oleh
hala-hal yang baru, yang terjadi secara global sehingga kita dapat beradaptasi
dengan negara-negara di dunia. Di sisi lain kita juga harus punya filter yang
kuat agar pengaruh globalisasi yang negatif tidak mengganggu kehidupan bangsa
kita yang menjunjung tinggi nilai-nilai
luhur, budi pekerti dan memiliki budaya yang sarat dengan nilai kebangsaan.
Hal ini penting agar kita menjadi bangsa yang bermartabat tampa harus
ketinggalang dengan negara-negara lain.[9]
Di
bidang pendidikan, perang guru untuk mendidik peserta didik menjadi manusia
yang selalu mengikuti perkembangan zaman tampa meniggalkan akar budaya sangat
penting dalam menentukan perjalanan generasi bangsa ini. Guru dituntut menjadi
pendidik yang bisa menjembatani kepentingan-kepentingan itu. Tentu saja
melakukan usaha-usah yang nyata yang bisa diterapkan dalam mendidik peserta
didiknya.
4.
Pemanfaatan
teknologi dalam Pembelajaran
Dulu para ulama
mengandalkan lisan untuk menyebarkan [risalah] penutup para nabi dan banyak
dari mereka yang menghabiskan waktu berbulan-bulan berkelana dengan kuda atau
onta untuk berbagi kabar gembira tentang Islam kepada yang lain. Usaha keras
yang luar biasa, melelahkan, menghabiskan banyak waktu dan kesulitan besar
merupakan keadaan yang bisa menganggu hal utama. Perang suku, cuaca yang tidak
bersahabat, dan peralatan sederhana hanyalah beberapa kondisi yang sering
menghambat usaha berpergian demi jalan dakwah[10]
Dalam pelaksanaan
kegiatan sehari- hari, guru dan pelajar
membutuhkan alat-alat pelajaran. Alat pelajaran adalah yang di pakai untuk di
kelas misal, papan tulis, spidol, spidol, dan melihat perkembangan zaman di dunia
modern ini, guru dituntut lebih kreatif menggunakan media yang lebih efektif
dalam pembelajaran seperti komputer, internet dan lain sebagainya.
5.
Kendala-kendala
pengimplikasian Teknologi Pendidikan di Indonesia
Dunia
pendidikan hari ini dihadapkan dengan pelbagai persoalan: ledakan informasi teknologi,
industrialisasi, globalisasi, dan liberalisasi. Ditengah ini semua, dunia
pendidikan dituntut untuk bersikap lebih realistik dan pragmatik dalam arti
kata bisa memenuhi kebutuhan pasar: mensupply tenaga kerja yang siap
pakai. Untuk tujuan ini, tidak sedikit sekolah dan institusi-institusi
pendidikan yang banting stir, mengorbankan idealismenya, mengubur cita-cita
luhurnya. Karena mereka khawatir jika mereka tidak mengikuti selera pasar, maka
mereka harus siap ditinggal para “consumer”nya alias berpindah kepada lembaga
pendidikan lain yang lebih menjanjikan. Hari ini, sekolah atau universitas yang
baik dilihat dari tingkat keterserapan alumninya di pasar kerja: semakin banyak
alumninya yang diterima bekerja, semakin tinggi rating dan kualitas lembaga
pendidikan tersebut, sebaliknya semakin sedikit jebolannya bisa memasuki pasar
kerja, semakin rendah pulalah kredibilitasnya. Jadi kualitas sama dengan
keterserapan alumninya ke dalam lapangan kerja.[11]
Jika
memang TIK dan internet memiliki banyak manfaat, maka penting bagi kita untuk
segera menggunakannya. Namun ada beberapa kendala di Indonesia yang mneyebabkan
TIK dan internet belum dapat digunakan sepotensial muingkin. Kesiapan
pemerintah Indonesia masih patut di pertanyakan dalam hal ini.[12]
Salah
satu penyebab utama dalah kurangnya ketersediaan sumber daya manusia, proses
transformasi teknologi, infrastruktur telekomunikasi dan perangkat hukum yang
mengaturnya. Apakah infrastruktur hukum yang melandasi oprasional pendidikan di
Indonesia cukup memadai untuk menampung perkembangan baru berupa penerapan TIK
untuk pendidikan ini? Perlu di ketahui bahwa Cyber law belum diterapkan pada
hukum pendidikan di Indonesia. Selain itu masih terdapat kekurangan pada hal
pengadaan teknologi informasi, multimedia dan informasi yang merupakan
persyaratan terselenggaranya IT untuk
pendidikan sementara penetrasi Komputer di Indonesia masih rendah.
Hal
ini tentunya dihadapkan kembali kepada pihak pemerintah maupun pihak swasta
walaupun pada akhirnya terpulang lagi nkepada pihak pemerintah. Sebab
pemerintahlah yang dapat menciptakan iklim kebijakan dan regulasi yang kondusif bagi nvestasi
swasta dalam bidan pendidikan . sementara itu, pemerintah sendiri demikian
pelit untuk mengalokasikan dana untuk pendidikan saat ini
C.
Pemanfaatan
Komputer dalam pembelajaran PAI
1.
Komputer
sebagai media Baru dalam Proses Komunikasi Pembelajaran
Aplaikasi
teknologi komunikasi cederung mengarah pada aspek pengelolaan proses
komunikasi, pemanfaatan media komunikasi baru, serta sistem informasi atau
manajemen arus informasi. Kondisi yang mengakibatkan terjadinya pemanfaatan
teknologi dalam komunikasi ini diasumsikan merupakan salah satu akibat dari
adanya “difusi Inovasi”. Proses komunikasi melalui komputer tidak hanya
menuntut kemampuan membaca, tetapi juga kemampuan mengetik. Hal tersebut
menunjukkan bahwa proses komunikasi
dengan melalui media komputer menurut
keterampilan menggunakan media komunikasi
komputer dari individu, baik yang bertindak sebagai pengirim maupunb penerima
pesan.[13]
Informasi
yang di persiapkan dalam jumlah banyak untuk keperluan komunikasi yang dinamis
mudah dilakukan melalui penyimpanan data dalam bentuk basis data atau database
dalam komputer. Pool (1983) menyatakan bahwa informasi yang besar bisa diedit
(diproses) disimpan ditransformasikan, dan di cari kembali dengan cepat serta
tidak menutup kemungkinan kembali untuk digunakan dalam kertas, pendapat
tersebut memberikan arahan bahwa proses komunikasi dengan media komputer
cenderung memperoleh nilai efektifitas
prosesw komunikasi pembelajaran, dan ini snagat berperan penting dalam
pembelajaran Pendidikan Islam
2.
Tujuan
pemanfaatan Komputer dalam pembelajaran PAI
Agar
pembelajaran pendidikan agama islam bukan semata-mata mengajarkan siswa tentang
pembelajarn yang bersifat agama tapi bagaiman pendidikan agama di komparasikan
dengan teknologi
a.
Tujuan Umun
Secara
umum penggunaan alat laboratorium Komputer berfungsi sebagai salah satu media
yang dapat dimanfaatkan untuk pemberdayaan dan penciptaan operasi yang efektif
dalam membimbing dan mendorong serta membantu peserta didik dalam
penyelenggarakan pendidikan yang lebih bermutu dan ketercapaian lulusan yang
bermutu pula.[14]
b.
Tujuan khusus
1)
Komputer
diajarkan sebagai salah satu mata pelajaran yang pelaksana-annya dilakukan pada
hari efektif, sebagai upaya mempersiapkan peserta didik bersikap
2)
Komputer
meningkatkan mutu peserta didik dalam proses kegiatan belajar mengajar agar
mampu menguasai dasar teknologi dalam menghadapi perubahan yang dinamis dalam
kehidupannya.
3)
Komputer dapat
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mempelajari informasi baru sekaligus
menyeleksi informasi yang bermanfaat bagi pendidikan.
4)
Laboratorium
Komputer dapat mengembangkan pengetahuan peserta didik dalam
mengimplementasikannya pada mata pelaj
c.
Hasil yang
Diharapkan
Materi pelajaran
Pendidikan Agama Islam sarat dengan nilai-nilai bagi pembentukan pribadi
muslim, namun apabila materi itu disajikan dengan cara yang kurang tepat, tidak
mustahil akan timbul pada diri siswa rasa tidak senang terhadap pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan bahkan juga terhadap gurunya[15].
Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian adalah penggunaan media
pembelajaran secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar. Sebagai guru
Pendidikan Agama Islam tampaknya dalam mempengaruhi siswa untuk dapat
mempelajari dan memahami ajaran Islam sesuai dengan kemampuan nalar manusia
terhadap wahyu Allah dan RasulNya perlu dibantu dengan menggunakan media
pembelajaran yang dipersiapkan dengan baik, berarti Guru Pendidikan Agama Islam
telah membantu siswanya mengaktifkan unsur-unsur psikologis yang ada dalam diri
mereka seperti pengamatan, daya ingat, minat, perhatian, berpikir, fantasi,
emosi dan perkembangan kepribadian mereka. Sikap jiwa mereka yang tenang dengan
minat belajar yang besar sangat potensial sekali ditumbuh kembangkan sebagai
dasar materi keimanan, ibadah, sikap sosial, pembentukan akhlak karimah dan sebagainya.[16]
Berdasarkan
tujuan umum dan tujuan khusus diharapkan[17]
:
1)
Kemampuan
peserta didik dalam memanfaatkan komputer sebagai media pembelajaran.
2)
Meningkatkan
pemahaman peserta didik dalam menyamakan persepsi tentang konsep kerangka dasar
serta pengetahuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
3)
Mengembangkan
kemampuan peserta didik untuk memecahkan persoalan dalam kehidupan nyata.
4)
Menumbuhkan
pemikiran yang reklektif serta memelihara keterlibatan aktif para siswa dalam
proses belajar mengajar.
5)
Dengan
teknologi komputer dasar memberi kesempatan pada peserta didik untuk
mengembangkan suatu pandangan yang menyeluruh serta memadukan pengetahuan yang
diperoleh dari berbagai disiplin dengan mengabaikan batasan-batasan yang
bersifat arti fisial.[18]
6)
Dengan
menggunakan laboratorium Komputer sebagai persiapan yang memadai agar dimasa
depan dapat berperan dimasyarakat serta sebagai orientasi pendidikan dan
pekerjaan dimasa yang akan datang.
7)
Dengan
menggunakan laboratorium komputer dapat memberi sumbangan bagi pendidikan
secara umum dengan cara memberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan
yang sangat diperlukan yang berpusat pada situasi kehidupan nyata.
D.
Penutup
Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa Penggunaan komputer sebagai media dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam bukan sekedar upaya untuk membantu guru dalam mengajar, tetapi
lebih dari itu sebagai usaha yang ditujukan untuk memudahkan siswa dalam
mempelajari dan memahami pengajaran agama. Akhirnya media komputer memang
pantas digunakan oleh Guru Pendidikan Agama Islam, bukan hanya sekedar alat
bantu mengajar bagi guru, namun diharapkan akan timbul kesadaran baru bahwa
media pembelajaran telah menjadi bagian integral dalam sistem pendidikan
agama sehingga dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk membantu lancarnya
bidang tugas yang diemban untuk kemajuan dan meningkatkan kualitas peserta
didik.
Dalam setiap penggunaan
media pembelajaran maka harus di perhatikan kefektifan dan durasi waktu yang di
gunaklan dalam pembelajran..Adapun manfaat bagi guru adalah sebagai berikut:
1.
Agar terjadinya suasana
pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.
2.
Mempermudah bagi Guru
dalam penyampaian materi.
3.
Memberi gambaran
terhadap Guru akan pentingnya penggunaan Komputer sebagai media dalam
pembelajaran.
4.
Agar Guru bisa
mengembangkan kemampuannya dibidang Teknologi, khususnya Teknologi yang
berkaitan dengan Media Komputer.
Faktor Anak Didik Dalam pendidikan faktor peserta
anak didik merupakanfaktor yang penting. Karena kalau tanpa adanya peserta
didik makapendidikan tidak akan bisa berlangsung. Karena itu faktor
pesertadidik tidak bisa digantikan oleh faktor yang lain. Karena dalamproses
pendidikan, kedudukan anak didik adalah sangat penting.Proses pendidikan
tersebut akan berlangsung di dalam situasipendidikan yang dialaminya., anak
didik merupakan komponenyang hakiki.Sebenarnya ketergantungan anak didik
terhadap pendidik hanya bersifat sementara, sebab pada suatu saat anak
didik diharapkan mampu berdiri sendiri, dan dalam hal ini sedikit demisedikit
peran pendidik dalam memberikan bantuan semakinberkurang sejalan dengan
perkembangan anak menuju kedewasaan
Daftar
Pustaka
Darmawan,
Deni, Teknologi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012..
Muhaimin, Paradigma
Pendidikan Islam, Upaya mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2008.
Sadiman,
Arif S. dkk, Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta; Raja Grafindo, 1993.
http://keyzaja.blogspot.com/2010/01/pendidikan-islam-dan-internet.html, diunggah pada tanggal
10 April 2013.
http://prothelon.com/mambo/pengenalan-komputer–2-fungsi-aplikasi-komputer-5.html
diunggah pada tanggal 9 April 2013
http://blog.tp.ac.id/media-teknologi-dan-pembelajaran di
unggah pada tanggal 13 April 2013.
http://stitattaqwa.blogspot.com/2011/07/pemanfaatan-komputer-untuk-pembelajaran
.html diunggah pada hari sabtu tanggal 13
http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/fullchapter/03110127-nufi-diana-lestari.ps di
Unggah pada tanggal 14 April 2013
http://repository.upi.eduff/operator/upload/t_pk_070994925_chapter1.pdf
diunggah pada tanggal 10 Apri 2013
[1]http://stitattaqwa.blogspot.com/2011/07/pemanfaatan-komputer-untuk-pembelajaran
.html diunggah pada hari sabtu tanggal 13
[2]Ibid
[3]Arif S. Sadiman
dkk, Media
Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta; Raja Grafindo, 1993, hlm. 189.
[5]Tujuan yang
akan dicapai oleh proyek TKPD ini adalah meningkatkan kemampuan mengajar guru
SD dalam mengajarkan berbagai bidang pelajaran, seperti Bahasa Indonesia, PMP,
IPA, dan sebagainya sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Lihat Arif S. Sadiaman, Media Pendidikan...hlm. 192.
[7]Deni Darmawan, Teknologi
Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012, hlm. 7.
[8] Ibid, hlm, 7
[10] http://keyzaja.blogspot.com/2010/01/pendidikan-islam-dan-internet.html, diunggah pada tanggal
10 April 2013.
[11] Deni Darmawan,
Teknologi Pembelajaran,... hlm., 10
[13] Deni Darmawan,
Teknologi Pembelajaran,... hlm.,24-25
[14]http://prothelon.com/mambo/pengenalan-komputer–2-fungsi-aplikasi-komputer-5.html
diunggah pada tanggal 9 April 2013
[15]http://repository.upi.eduff/operator/upload/t_pk_070994925_chapter1.pdf diunggah pada
tanggal 10 Apri 2013
[17]Muhaimin, Paradigma
Pendidikan Islam, Upaya mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 75.
[18] http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/fullchapter/03110127-nufi-diana-lestari.ps di Unggah pada
tanggal 14 April 2013